Pertumbuhan Ekonomi selama orde baru hingga saat ini
Data yang digunakan adalah data sekunder melalui penelusuran
kepustakaan dan dianalis dengan menggunakan analisa pertumbuhan. Hasil analisis
menunjukan bahwa masa pemerintahan orde lama perekonomian nasional diperhadapkan
dengan inflasi yang sangat tinggi yang disebut Hiper Inflastion yang mencapai
500% – 650%.
Pemerintahan orde baru proses pembangunan dilakukan melalui PJP TAHAP I
dan II, pelaksanaannya perpelita.Pertumbuhan ekonomi cukup menggembirakan dan
Indonesia termasuk salah satu negara ASEAN (Negara di Asia Tenggara) dengan
tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi yaitu 8,2%.
Tahun 1997–1998 berawal dari krisis baht di Thailand dan berdampak pada
kondisi perekonomian nasional yang berakibat pada krisis multidimensional
menyebabkan tingkat pertumbuhan ekonomi turun drastis menjadi negatif.Pada
tahun berikutnya kondisi perekonomian nasional dapat pulih dan pemerintah
berhasil mengendalikan tingkat pertumbuhan ekonomi menjadi nol.Kondisi ini
diperbaiki terus hingga tahun 2009 dengan menunjukan trend pertumbuhan dari
tahun ketahun.
Sejak bulan Maret 1966 keadan perekonomian mengalami porakporanda.
Ketidak mampuan memenuhi kewajiban utang luar
negeri,penerimaan eksport yang hanya setengah dari pengeluaran untuk import
barang dan jasa,ketidak berdayaan mengendalikan anggaran belanja dan memungut
pajak,laju inflasi secepat 30–50 %,perbulan,serta buruknya
kondisi prasarana perekonomian,dll. Menghadapi
keaadan yang demikian parah maka ditetapkan beberapa kebijakan antara lain
memerangi hiperinflasi,mencukupkan stok bahan
pangan,merehabilitasi sarana perekonomin,
meningkatkan eksport,menciptakan lapangan kerja,mengundang kembali investasi
asing.Secara keseluruhan program ekonomi pemerintah orde baru di bagi menjadi
dua jangka waktu yang saling berkaitan yaitu: jangka pendek dan
jangka panjang.
Indonesia berada dalam era pembangunan jangka panjang tahap ke
dua yakni kurun waktu 1994-2019. Tahapan pertama
pembangunan jangka
menengah adalah Repelita VI tahun 1994-1999. Namun
pada akhir tahun
1997 atau awal tahun 1998 terjadi krisis moneter
yang menyebabkan
pertumbuhan ekonomi menurun meskipun indonesia
telah mengalami suatu
proses pembangunan ekomi yang spektakuler.
Selama periode tahun 1993–1995 rata–rata
pertumbuhan ekonomi pertahun antara 7,3 % hingga 8,2 % menyebabkan indonesia
termasuk negara di ASEAN dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
Rata-rata pendapatan nasional perkapita
naik pesat pertahun pada tahun 1993 dalam dolar
Amerika Serikat sudah
melewati angka 800 tetapi akibat krisis PN
perkapita menurun drastis ke 640
dolar tahun 1998 dan 580 dolar Amerika Serikat
tahun 1999.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar